pengorbanan hati
Pagi
itu Doni terlihat sangat sibuk mempersiapkan diri.Dengan memperlihatkan warna
warni kebahagiannya.Karena baru saja dia mendapatkan telfon dari Dina.Dina
adalah sahabat kecil Doni.Mereka berpisah karena ayah Dina mempunyai pekerjaan
di luar kota dalam jangka waktu yang lama.Maka dari itu Dina sekeluarga harus
pindah ke luar Kota yaitu kota jakarta.Dan Dina harus meninggalkan kota
Jogja.Suara perpisahan telah menggema.Menembus relung
hati.Menyakitkan,memilukan dan tak dapat di ungkap lewat suara.Dina dan Doni di
pisahkan.Detik demi detik telah berlalu.Hari-hari Doni telah terangkum dalam
diary sepi.Mungkin hari ini adalah anugrah bagi Doni.Saat Doni duduk-duduk di
teras rumah dengan menikmati secangkir teh,tiba-tiba Dina menelfon Doni
memintanya untuk menjemputnya di stasiun karena Dina akan datang.Betapa
bahagianya hati Doni ketika mendapatkan berita itu.Doni yang menyimpan perasaan
dengan Dina pun sangat bersemangat untuk menjemputnya.Pagi itu sebelum Doni
berangkat ke stasiun Doni sudah hampir 10 kali melihat cermin.Maklum,Doni ingin
tambil keren di depan pujaan hatinya.Dengan bergegas Doni berangkat ke
stasiun,Doni tak mau terlambat mejemput Dina karena doni tidak mau pujaan
hatinya menunggu lama.
Akhinya
sampailah Doni di stasiun.Betapa tak sabarnya Doni,dia ingin sekali cepat-cepat
bertemu dengan Dina.Dan ingin segera menyatakan isi perasaannya yang telah lama
dia pendam.Lalu Doni duduk di kursi untuk menanti kedatangan Dina sambil
melihat lalu lalang orang.Tiba-tiba teringat cerita indah saat-saat bersama
Dina di sebuah hamparan pasir dengan alunan ombak.Dulu sebelum Dina pindah,Doni
pernah mengajak Dina ke subuah pantai.Saat itu adalah saat-saat mereka akan
berpisah.Dan teringat jelas dalam lembaran memory Doni.Bila Dina pernah
berkata,”kenanglah aku kapanpun engkau mau,simpan diriku bila masih
dihatimu”.Buat Doni kata-kata itu sangat berharga,dan kenangan di pantai itu
tak akan pernah Doni lupakan sampai kapanpun.Karena nama Dina dan kisah bersama
Dina telah di goreskan di diary hati Doni dengan Tinta yang tak akan mungkin
terhapus.Karena tinta itu telah melekat dan menjadi goresan yang telah menyatu
dengan kertas hati Doni.Dan kini Doni akan bertemu dengan Dina,pujaannya
hatinya dari dulu sampai sekarang.Rindu yang telah membiru menggunung,rindu
yang selama ini menyiksa hati Doni hari ini akan segera terobati.Karena akan
segera bertemu dengan Dina.Tapi...bagaimana jika Dina telah mempunyai
kekasih.Doni tampak cemas dan mulai meragu.Rindu Doni sekarang bercampur dengan
perasaan ragu.Menjadi tak menentu, antara perasaan senang dan takut.Takut
kehilangan Dina.Tetapi Doni mencoba untuk menghilangkan rasa takut dan ragunya.
Tiba-tiba
terlihat dari kejauhan kereta yang akan menuju ke stasiun itu.Doni berharap
kereta itu adalah kereta yang di naiki oleh Dina.Ketika kereta itu berhenti
Doni berdiri dan menatap satu persatu orang yang keluar dari kereta
itu.Tiba-tiba terdengar teriakan seorang cewek memanggil nama Doni.Doni
langsung menoleh kearah suara teriakan itu.Ternyata teriakan itu adalah suara
teriakan Dina.Betapa kaget dan bahagianya Doni melihat Dina datang.Doni
langsung lari ke arah Dina dan sambil
teriak,”DDDiinnnaaaa...”.Doni pun langsung lari ke arah Dina.Dan menatap mata
Dina dengan tatapan penuh rindu.Dengan tak sadar Doni tiba-tiba memeluk Dina.Mungkin karena rindu yang telah menyiksa
hati.Dina dan Doni terlihat sangat bahagia dengan pertemuan ini.Tiba-tiba terdengar
suara,
”Dina
apa-apaan kamu?”.Dina langsung melepaskan pelukan itu.
“Dina,siapa
itu?apakah kamu kenal dengannya?”tanya Doni.
“Doni
kenalkan ini Fery pacarku dan Fery kenalkan ini Doni dia adalah sahabat
kecilku.” jawab Dina sambil berusaha menjelaskan.
Betapa
kagetnya Dino dengan perkataan Dina.Tak kuasa Doni dengan semua ini.Melihat
Dina yang selama ini dia sukai sudah punya pacar.Dan Doni patah hati.hancur
semua harapan Doni untuk bersama Dina.Namun Doni menerimanya dengan lapang dada
walaupun cintanya bertepuk sebelah tangan atau tak terbalaskan.Doni tetap
tersenyum walau hatinya menangis.Doni bahagia jika melihat orang di cintainya
bahagia.Dan kebahagian Dina bersama Fery,orang yang sangat dicintainya.Doni
sadar bahwa cinta Dina tak dapat dipaksakan.
“Don,bagaimana
kalau kita pergi ke pantai yang dulu kita kunjungi?sambil mengenang masa
lalu.”Tanya Dina sambil memegang pundak Doni.
“Yaa,tentu
saja aku mau.”Jawab Doni sambil tersenyum.
“Ayo
cepat berangkat nanti keburu malam,Fery kamu ikutkan?”Tanya Dina memegang
tangan Fery.
“Tentu
saja aku tak akan membiarkan pacarku berdua-duaan dengan orang lain.”Jawab Fery
dengan tatapan penuh dengan kecemburuan.
Lalu
mereka bergegas untuk pergi ke pantai,menggunakan mobil kesayangan Doni.Di dalam perjalanan Doni dan
Dina bernostagia sedangkan Fery hanya duduk di samping Dina dengan perasaan
penuh cemburu dan marah.Beberapa menit kemudian sampailah di pantai yang penuh
kenangan karna jarak antara stasiun dengan pantai itu lumayan dekat.Doni dan
Dina langsung turun dari mobil dan lari menuju pantai itu.Mereka bercanda
bersama.Seakan waktu kembali berputar.Mengulangi kisah indah mereka berdua.Dan
Dina melupakan Fery yang saat itu bersamanya.Fery hanya duduk di pinggiran
pantai ditemani butiran pasir dan semilir angin sore.Perasaan sakit hati karena
kecemburan mulai menyayat hati Fery.Fery sudah tidak tahan lagi dan menghampiri
Dina dan Doni yang sedang asyik berdua-duan.
“Fery
aku haus,tolong ambilkan minum dong!”Dengan memperlihatkan wajah manjanya.
“Apa
kamu bilang?minum?ambil saja sendiri!Aku bukan pembantumu.”Dengan mata melotot.
“Kalau
gak mau bilang aja,gak usah marah-marah kayak gitu.Aku bisa kok ambil sendiri,Ayo
Doni kita pergi.”Jawab Dina dengan kesal.
Karena
merasa tidak di pedulikan Fery sangat marah dan menghampiri Dina. Tiba-Tiba
Fery manampar Dina,mungkin karena sangat marahnya,Fery lepas kendali.
“Fery...kamu....”Kata
Dina dengan meneteskan air matanya.
“Maaf-maaf
aku tak bermaksud melakukan ini,maafkan aku”Ucap Fery merasa bersalah.
“Kamu
gak apa-apakan?”Tanya Doni penuh perhatian.
Dina
lari menuju pohon besar dan kokoh.Dina duduk di bawah pohon kokoh itu,mungkin
dia shock karna tak menyangka orang yang dia cintai menamparnya.Butiran mata
mengotori pipi Dina.Menepinya mentari mengiringi tangisan Dina.Dina tak
menyangka Fery sekeras ini,rela menampar pujaan hatinya sendiri.Mungkin kini
hubungan mereka telah di uji.Namun mereka yakin badai akan segera berlalu,dan Tuhan akan
membantu.Lalu Doni yang masih mengharapkan cinta dari Dina menghampiri Dina dan
berkata,” Engkau yang saat ini pilu,betapa menanggung beban kepedihan,tumpahkan
sakit itu dalam tangismu,bila air mata dapat cairkan hati.Di sini kutemani kau
dalam tangismu.”Doni mengusap air mata yang membasahi pipi Dina.Dan mencoba
menasehati Dina dengan tutur kata lembutnya,”Apabila kalian adalah cinta
sejati,tenanglah Tuhan akan mempertemukan cinta kalian kembali karena Tuhan
merestui kalian.Mungkin ini sebuah loncatan untuk kalian bisa mendewasakan
hubangan kalian.”
Nama Anggota:
v Oshy
Dewandari
v Nur
Puspita Dewi
v Nisa
Nikmatul Solekah
0 komentar:
Posting Komentar