Mengenai Saya

Foto saya
yang bisa menilai saya adalah orang lain bukan saya sendiri

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

cerita pengorbanan cinta


               
pengorbanan hati

Pagi itu Doni terlihat sangat sibuk mempersiapkan diri.Dengan memperlihatkan warna warni kebahagiannya.Karena baru saja dia mendapatkan telfon dari Dina.Dina adalah sahabat kecil Doni.Mereka berpisah karena ayah Dina mempunyai pekerjaan di luar kota dalam jangka waktu yang lama.Maka dari itu Dina sekeluarga harus pindah ke luar Kota yaitu kota jakarta.Dan Dina harus meninggalkan kota Jogja.Suara perpisahan telah menggema.Menembus relung hati.Menyakitkan,memilukan dan tak dapat di ungkap lewat suara.Dina dan Doni di pisahkan.Detik demi detik telah berlalu.Hari-hari Doni telah terangkum dalam diary sepi.Mungkin hari ini adalah anugrah bagi Doni.Saat Doni duduk-duduk di teras rumah dengan menikmati secangkir teh,tiba-tiba Dina menelfon Doni memintanya untuk menjemputnya di stasiun karena Dina akan datang.Betapa bahagianya hati Doni ketika mendapatkan berita itu.Doni yang menyimpan perasaan dengan Dina pun sangat bersemangat untuk menjemputnya.Pagi itu sebelum Doni berangkat ke stasiun Doni sudah hampir 10 kali melihat cermin.Maklum,Doni ingin tambil keren di depan pujaan hatinya.Dengan bergegas Doni berangkat ke stasiun,Doni tak mau terlambat mejemput Dina karena doni tidak mau pujaan hatinya menunggu lama.
Akhinya sampailah Doni di stasiun.Betapa tak sabarnya Doni,dia ingin sekali cepat-cepat bertemu dengan Dina.Dan ingin segera menyatakan isi perasaannya yang telah lama dia pendam.Lalu Doni duduk di kursi untuk menanti kedatangan Dina sambil melihat lalu lalang orang.Tiba-tiba teringat cerita indah saat-saat bersama Dina di sebuah hamparan pasir dengan alunan ombak.Dulu sebelum Dina pindah,Doni pernah mengajak Dina ke subuah pantai.Saat itu adalah saat-saat mereka akan berpisah.Dan teringat jelas dalam lembaran memory Doni.Bila Dina pernah berkata,”kenanglah aku kapanpun engkau mau,simpan diriku bila masih dihatimu”.Buat Doni kata-kata itu sangat berharga,dan kenangan di pantai itu tak akan pernah Doni lupakan sampai kapanpun.Karena nama Dina dan kisah bersama Dina telah di goreskan di diary hati Doni dengan Tinta yang tak akan mungkin terhapus.Karena tinta itu telah melekat dan menjadi goresan yang telah menyatu dengan kertas hati Doni.Dan kini Doni akan bertemu dengan Dina,pujaannya hatinya dari dulu sampai sekarang.Rindu yang telah membiru menggunung,rindu yang selama ini menyiksa hati Doni hari ini akan segera terobati.Karena akan segera bertemu dengan Dina.Tapi...bagaimana jika Dina telah mempunyai kekasih.Doni tampak cemas dan mulai meragu.Rindu Doni sekarang bercampur dengan perasaan ragu.Menjadi tak menentu, antara perasaan senang dan takut.Takut kehilangan Dina.Tetapi Doni mencoba untuk menghilangkan rasa takut dan ragunya.
Tiba-tiba terlihat dari kejauhan kereta yang akan menuju ke stasiun itu.Doni berharap kereta itu adalah kereta yang di naiki oleh Dina.Ketika kereta itu berhenti Doni berdiri dan menatap satu persatu orang yang keluar dari kereta itu.Tiba-tiba terdengar teriakan seorang cewek memanggil nama Doni.Doni langsung menoleh kearah suara teriakan itu.Ternyata teriakan itu adalah suara teriakan Dina.Betapa kaget dan bahagianya Doni melihat Dina datang.Doni langsung lari ke arah Dina  dan sambil teriak,”DDDiinnnaaaa...”.Doni pun langsung lari ke arah Dina.Dan menatap mata Dina dengan tatapan penuh rindu.Dengan tak sadar Doni tiba-tiba memeluk  Dina.Mungkin karena rindu yang telah menyiksa hati.Dina dan Doni terlihat sangat bahagia dengan pertemuan ini.Tiba-tiba terdengar suara,
”Dina apa-apaan kamu?”.Dina langsung melepaskan pelukan itu.
“Dina,siapa itu?apakah kamu kenal dengannya?”tanya Doni.
“Doni kenalkan ini Fery pacarku dan Fery kenalkan ini Doni dia adalah sahabat kecilku.” jawab Dina sambil berusaha menjelaskan.
Betapa kagetnya Dino dengan perkataan Dina.Tak kuasa Doni dengan semua ini.Melihat Dina yang selama ini dia sukai sudah punya pacar.Dan Doni patah hati.hancur semua harapan Doni untuk bersama Dina.Namun Doni menerimanya dengan lapang dada walaupun cintanya bertepuk sebelah tangan atau tak terbalaskan.Doni tetap tersenyum walau hatinya menangis.Doni bahagia jika melihat orang di cintainya bahagia.Dan kebahagian Dina bersama Fery,orang yang sangat dicintainya.Doni sadar bahwa cinta Dina tak dapat dipaksakan.
“Don,bagaimana kalau kita pergi ke pantai yang dulu kita kunjungi?sambil mengenang masa lalu.”Tanya Dina sambil memegang pundak Doni.
“Yaa,tentu saja aku mau.”Jawab Doni sambil tersenyum.
“Ayo cepat berangkat nanti keburu malam,Fery kamu ikutkan?”Tanya Dina memegang tangan Fery.
“Tentu saja aku tak akan membiarkan pacarku berdua-duaan dengan orang lain.”Jawab Fery dengan tatapan penuh dengan kecemburuan.
Lalu mereka bergegas untuk pergi ke pantai,menggunakan mobil  kesayangan Doni.Di dalam perjalanan Doni dan Dina bernostagia sedangkan Fery hanya duduk di samping Dina dengan perasaan penuh cemburu dan marah.Beberapa menit kemudian sampailah di pantai yang penuh kenangan karna jarak antara stasiun dengan pantai itu lumayan dekat.Doni dan Dina langsung turun dari mobil dan lari menuju pantai itu.Mereka bercanda bersama.Seakan waktu kembali berputar.Mengulangi kisah indah mereka berdua.Dan Dina melupakan Fery yang saat itu bersamanya.Fery hanya duduk di pinggiran pantai ditemani butiran pasir dan semilir angin sore.Perasaan sakit hati karena kecemburan mulai menyayat hati Fery.Fery sudah tidak tahan lagi dan menghampiri Dina dan Doni yang sedang asyik berdua-duan.
“Fery aku haus,tolong ambilkan minum dong!”Dengan memperlihatkan wajah manjanya.
“Apa kamu bilang?minum?ambil saja sendiri!Aku bukan pembantumu.”Dengan mata melotot.
“Kalau gak mau bilang aja,gak usah marah-marah kayak gitu.Aku bisa kok ambil sendiri,Ayo Doni kita pergi.”Jawab Dina dengan kesal.
Karena merasa tidak di pedulikan Fery sangat marah dan menghampiri Dina. Tiba-Tiba Fery manampar Dina,mungkin karena sangat marahnya,Fery lepas kendali.
“Fery...kamu....”Kata Dina dengan meneteskan air matanya.
“Maaf-maaf aku tak bermaksud melakukan ini,maafkan aku”Ucap Fery merasa bersalah.
“Kamu gak apa-apakan?”Tanya Doni penuh perhatian.
Dina lari menuju pohon besar dan kokoh.Dina duduk di bawah pohon kokoh itu,mungkin dia shock karna tak menyangka orang yang dia cintai menamparnya.Butiran mata mengotori pipi Dina.Menepinya mentari mengiringi tangisan Dina.Dina tak menyangka Fery sekeras ini,rela menampar pujaan hatinya sendiri.Mungkin kini hubungan mereka telah di uji.Namun mereka yakin  badai akan segera berlalu,dan Tuhan akan membantu.Lalu Doni yang masih mengharapkan cinta dari Dina menghampiri Dina dan berkata,” Engkau yang saat ini pilu,betapa menanggung beban kepedihan,tumpahkan sakit itu dalam tangismu,bila air mata dapat cairkan hati.Di sini kutemani kau dalam tangismu.”Doni mengusap air mata yang membasahi pipi Dina.Dan mencoba menasehati Dina dengan tutur kata lembutnya,”Apabila kalian adalah cinta sejati,tenanglah Tuhan akan mempertemukan cinta kalian kembali karena Tuhan merestui kalian.Mungkin ini sebuah loncatan untuk kalian bisa mendewasakan hubangan kalian.”


Nama Anggota:                                
v Oshy Dewandari           
v Nur Puspita Dewi         
v Nisa Nikmatul Solekah 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar