Mengenai Saya

Foto saya
yang bisa menilai saya adalah orang lain bukan saya sendiri

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

DISKUSI KELOMPOK




PANTAI SINE

Pantai Sine berada pada 30 kilometer dari pusat kota tulungagung. Tepatnya pada kecamatan kalidawir tidak jauh dari pantai popoh. Jalur yang dilewati untuk menuju ke pantai sine adalah jalur pegunungan. Jadi di perjalanan menuju pantai sine kita disuguhi pemandangan yang indah. Pantai sine lebih mirip dengan pantai kuta bali. Hamparan pasirnya yang luas serta pantainya yang indah nan alami. Yang membedakan pantai kuta dengan pantai sine adalah pesona mataharinya. Kalau pantai kuta menyajikan sunset (matahari tenggelam), sedangkan pantai sine memberikan pesona sunrise (matahari terbit).
Pantai sine merupakan pantai alam yang berbentuk teluk. Di sebelah utara pantai sine terdapat tebing yang di tebing tersebut terdapat mata air alami dan disebelah utara pantai sine terdapat hutan yang masih alami dan dilindungi. Selain menyajikan keindahan alami, Pantai Sine ini juga menyajikan keragaman budaya lokal masyarakat sekitar, misalnya kesenian wayang kulit yang dipertunjukkan setiap tanggal satu suro, dan ada juga prosesi larung sesaji yang berguna untuk menangkal mara bahaya ataupun acara mencuci atau memandikan gaman seperti keris dan tombak dari para sesepuh masyarakat. Untuk membeli oleh-oleh juga tersedia di pantai sine. Pasar ikan tradisional dapat dijadikan tempat membeli oleh-oleh berupa ikan segar dengan harga yang murah.
Masalah yang terjadi di pantai Sine adalah tidak adanya tempat parkir untuk pengunjung yang datang kesana sehingga kita terpaksa memarkirkan mobil kita di depan rumah penduduk sekitar.Lalu tidak adanya WC umum untuk para wisatawan sehingga para wisatawan sangat kebingungan untuk

 mencari kamar mandi dan menjadikan wisatawan harus menumpang di kamar mandi penduduk sekitar.Untuk sekedar mencuci tangan pun kita juga sangat kebingungan karena tidak adanya air bersih.Ketika kita kelaparan dan mencari tempat makan tidak ada satu tempat makan yang tersedia disana,hanya ada rumah salah satu penduduk yang siap memasakkan makanan untuk kita tetapi kita harus menunggu cukup lama karena dia harus memasak terlebih dahulu.Pantai Sine ini kurang peminat karena tempatnya yang kumuh dan tidak ada tempat untuk membuang sampah.Jalan menuju Pantai Sinepun juga sangat rusak parah dan terjal,sehingga membuat para pengunjung takut untuk datang kesana.
Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat,mungkin karena tempatnya terpencil.Dan karena masyarakat sekitar kurang menyadari bahwa Pantai Sine juga dapat menambah ekonomi masyarakat sekitar.Masyarakat sekitar juga tidak mau menjaga kebersihan Pantai Sine sehingga menjadikan tempat wisata ini menjadi kumuh.
Seharusnya Pemerintah membangun fasilitas umum untuk para wisatawan maupun masyarakat sekitar dengan cara Pemerintah membangun fasilitas umum untuk para wisatawan contohnya WC umum,tempat parkir,tempat pembuangan sampah,menyediakan air bersih untuk warga sekitar.Pemerintah setempat juga wajib memperbaiki jalur transportasi menuju Pantai Sine dan memperbaiki tata ruang desa yang ada disekitar pantai agar lebih menarik dipandang mata.
Selain dari pemerintah masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk para wisatawan.Dengan cara Penduduk sekitar ikut memperhatikan dan menjaga kebersihan dengan membuang sampah di tempatnya dan membersihkan lingkungan sekitar pantai tersebut.Penduduk sekitar membangun tempat membeli oleh-oleh dan warung-warung kecil untuk para wisatawan karena

 selain mempermudah wisatawan untuk mancari makan atau oleh-oleh juga dapat menambah pendapatan penduduk sekitar.
Mungkin dengan cara seperti diatas akan menjadikan Pantai Sine sebagai tempat wisata yang favorite dan banyak pengunjung.Sehingga dapat menambah ekonomi daerah setempat dan penduduk sekitar.
Beberapa hari yang lalu warga Pantai Sine ramai di datangi orang bukan karena mereka mau berpariwisata ke Pantai Sine melainkan Karena Sirene PALSU.Sebanyak 300 warga di pesisir Pantai Sine Tulungagung bertahan tinggal di lereng bukit. Mereka menjadi korban sirine yang dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang tiba-tiba berbunyi. 
Beberapa hari yang lalu warga di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung ini tinggal di tenda pengungsian di lereng bukit sejauh tiga kilometer dari kampung mereka. Warga yang sebagian besar nelayan ini mengaku takut kembali ke rumah akibat sirine yang dipasang pemerintah daerah tiba-tiba berbunyi, Jumat, 14 Desember 2012 lalu. Sirine itu merupakan bagian dari peralatan early warning tsunami yang terpasang di sekitar perairan pantai selatan Sine.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Agus Purwanto mengatakan kepanikan warga ini akibat kesalahan teknis sirine yang tiba-tiba berbunyi. Meski tidak ada gempa yang terjadi, sirine itu berbunyi sangat kencang dan menimbulkan kepanikan. "Padahal tidak terjadi apa-apa," katanya, Kamis, 20 Desember 2012 saat menemui pengungsi untuk meminta pulang ke rumah.
Namun apa lacur, warga yang trauma dengan bencana tsunami di Aceh memutuskan tetap bertahan di lereng bukit. Hingga hari ini mereka rela hilir mudik ke laut untuk menangkap ikan di siang hari dan kembali ke pengungsian menjelang malam. Bersama keluarga dan kerabat, warga pesisir ini tinggal di tenda terpal milik Puskopad Kodam V/Brawijaya.

Suwarti, salah satu pengungsi mengatakan sebenarnya beberapa warga sudah berinisiatif turun beberapa hari lalu. Namun mereka kembali berlarian ke lereng setelah merasakan gempa yang cukup besar yang terjadi di Pacitan. "Kalau ada tsunami, siapa yang tanggung jawab," katanya dengan yakin. 
Keputusan mengungsi ini bukan tanpa sebab. Sepekan sebelumnya, warga di pesisir Pantai Sine yang memang disinyalir rawan tsunami mengikuti simulasi penanganan bencana yang diselenggarakan BPBD setempat. Dalam simulasi itu mereka dilatih skenario penyelamatan diri dengan mengungsi ke tempat tinggi dan mendirikan tenda. 
Alhasil, pelatihan itu benar-benar berhasil. Ketika empat hari usai pelatihan, sirene tsunami tiba-tiba berbunyi, mereka dengan serentak menerapkan pelatihan itu. Meski telah berulang kali dibujuk agar pulang ke kampung dan menjelaskan jika terjadi kesalahan teknis, mereka tetap bertahan.Saat itu petugas BPBD benar-benar kebingungan mengatasi dampak pelatihan tersebut. 

                                                                                                           

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS